Sunday, December 19, 2021

Cara menggunakan AVOmeter | Multimeter Analog


Cara menggunakan AVOmeter - AVOmeter atau Multimeter merupakan alat ukur general purpose (digunakan secara luas). Fungsi AVOmeter (Multimeter/Multitester) Analog analog secara umum untuk mengukur tegangan, Arus dan Hambatan. AVO adalah singkatan dari Ampere Voltase dan Ohm jika di bahasakan menjadi Arus, Tegangan dan Resistansi/hambatan.

Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar mengukur menggunakan alat ukur listrik seperti AVOmeter atau Multimeter

Fokus dalam pembahasan kali ini adalah AVOmeter Analog. Apa itu Analog? Lanjut baca ya...

Cara menggunakan AVOmeter Analog


Penjelasan AVOmeter Analog

AVOmeter adalah alat ukur listrik dan rangkaian listrik. Apa saja yang dapat diukur oleh AVOmeter? Sesuai namanya, AVOmeter dapat mengukur Ampere (Arus), Voltase(Tegangan) dan Ohm (Resistansi/hambatan) listrik

AVO atau Multimeter Analog adalah alat ukur listrik yang menggunakan penunjuk hasil pengukuran secara manual (analog) menggunakan jarum tunjuk. Jadi kalian harus dapat menganalisa dan memperhitungkan hasil pengukuran berdasarkan beberapa parameter. Gimana caranya? Baca terus...

Kenapa memakai AVOmeter analog? Pertama karena murah! Hehehe. Yang kedua handal dan awet.

Bagian-bagian AVOmeter Analog

Nah, bagian-bagian mana saja yang harus dipahami oleh kalian diantaranya ditunjukan oleh gambar dibawah ini.



Ada 10 bagian AVOmeter yang akan sering dipakai dalam kegiatan pengukuran Arus, tegangan atau Ohm (resistansi)
Nilai resistor smd sistem EIA 96
No. Nama bagian Fungsi
1 Papan skala Papan yang berisi angka-angka yang diskalakan
2 Jarum penunjuk Jarum yang akan menunjuk pada angka tertentu dipapan skala.
3 Pengatur Nol (0) jarum Mengatur posisi jarum di angka 0 pada papan selector untuk pengukuran Tegangan dan Arus
4 Selector Tegangan DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI
5 Selector Arus DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI
6 Saklar selector Saklar untuk memilih jenis pengukuran. Misal, mengukur resistansi, arahkan saklar ke selector OHM, tegangan DC ke DCV atau tegangan AC ke ACV
7 Probe (peraba) Kabel merah dan hitam yang dipakai untuk mengukur dengan cara menempelkan ujung probe pada benda / alat yang akar diukur
8 Pengatur nol (0) Ohm meter Saat mengukur OHM, pastikan dikalibrasi (di nolkan) agar pengukuran akurat. Gimana caranya? Baca terus...
9 Selector Tegangan AC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan AC. Tegangan AC seperti PLN
10 Selector Ohm Selector untuk mengukur resistansi. Umumnya yang diukur adalah resistor, kabel dll.

K3LH dalam pemakaian AVOmeter

Agar AVOmeter yang dipakai awet dan menghindari kecelakaan kerja, maka perlu adanya pengetahuan dasar penggunaan AVOmeter.

A Matikan AVOmeter

Selalu posisikan saklar selector pada posisi OFF jika AVOmeter tidak digunakan, terutama dalam jangka waktu lama. Didalam AVOmeter terdapat 2 baterai yang akan bekerja saat saklar selector digunakan untuk pengukuran.



B Mengukur tegangan AC (listrik PLN) yang tidak diketahui besarnya

Saat mengukur tegangan, terutama AC (Alternating Current) yang tidak diketahui besaranya, maka pastikan saklar selector selalu pada posisi skala tertinggi.

Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Tegangan AC disebut tegangan dengan arus bolak balik, sehingga tidak ada polaritas (+ dan -). Silahkan gunakan probe untuk mengukur secara bebas.



C Mengukur tegangan DC (AKI / Baterai) yang tidak diketahui besarnya

Saat mengukur tegangan, terutama DC (Direct Current) yang tidak diketahui besaranya, maka pastikan saklar selector selalu pada posisi skala tertinggi.

Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Kemudian, tegangan DC disebut tegangan dengan arus searah, sehingga ada ada polaritas (+ dan -). Pastikan probe merah pada polaritas plus (+) dan probe hitam pada minus (-).



D Mengukur Arus



Memahami papan skala AVOmeter / Multimeter analog

Kita analisa dulu bagian-bagian papan skala pada AVOmeter/Multimeter dibawah ini ya...



Pada saat mengukur tegangan, baik DC maupun AC, gunakan area papan bertuliskan DCV/ACV. Area kerja jarum dari 0 sampai angka maksimum (10/50/250). Sedangkan untuk pengukuran Ohm (resistansi), gunakan area kerja yang ditunjukan oleh garis panah hitam dari 0 sampai tak hingga.

Rumus membaca hasil pengukuran tegangan AVOmeter

Untuk membaca hasil pengukuran AVOmeter/Multimeter, maka selain pengalaman, ada juga rumusnya. Cari yang paling mudah saja, dan kalian juga dapat menemukan rumusnya sendiri seiring kalian sering menggunakan alat ukur listrik ini.





Contoh pengukuran tegangan DC AVOmeter

Langkah pengukuran Tegangan DC / AKI menggunakan AVOmeter.

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
  3. Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
  4. Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
  5. Lihat spesifikasi AKI, secara umum AKI motor dan AKI mobil memiliki tegangan 13,7 Volt DC (jika penuh)
  6. Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke DCV skala 50
  7. Kenapa tidak 10? Ya logika saja, yang mau diukur 13,7 Volt, sedangkan skala maksimum pada selector 10, ada 2 kemungkinan, AVOmeter langsung rusak (kebakar) atau langsung putus (ada pengaman)
  8. Pastikan saat mengukur AKI, probe Merah (+) dan Hitam (-) tidak salah kutub (polar)
  9. Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 50, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 50. Jarum menunjuk di angka 10 + 1 = 11. Maka hasil pengukuran = 11 DCV


Contoh 2:


Contoh pengukuran tegangan AC AVOmeter

Langkah pengukuran Tegangan AC PLN menggunakan AVOmeter.

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
  3. Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
  4. Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
  5. Diketahui, tegangan PLN di Indonesia 220 VAC
  6. Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke ACV skala 250
  7. Pastikan saat mengukur listrik PLN, gunakan sandal atau sepatu untuk keamanan
  8. Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 250, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 250. Jarum menunjuk di angka 175 + 5 + 5 = 185. Maka hasil pengukuran = 185 ACV


Contoh pengukuran tegangan AC diatas 300 Volt

Langkah pengukuran Tegangan AC diatas 300 ACV menggunakan AVOmeter.

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
  3. Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
  4. Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
  5. Diketahui, hendak mengukur tegangan ACV diatas 300 Volt
  6. Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke ACV skala 1000
  7. Pastikan saat mengukur listrik, gunakan sandal atau sepatu untuk keamanan
  8. Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 1000, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 10. Jarum menunjuk di angka 6 + 0,2 = 6,2. Maka hasil pengukuran = 6,2 x 100 = 620 ACV


Melakukan kalibrasi AVOmeter untuk mengukur Ohm (hambatan)

Langkah kalibrasi pengukuran resistasi menggunakan AVOmeter.

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Posisikan Saklar selector pada OHM
  3. Lakukan kalibrasi (menolkan) jarum tunjuk, Caranya...
  4. Ada banyak pilihan skala, mulai dari X1, X10, X1K (1000 ohm)) dan X100K (100.000 ohm)
  5. Untuk saat ini, pilih selector pada X10
  6. Gabungkan (tempel) Probe merah (+) dan Probe hitam (-)
  7. Jarum tunjuk akan bergerak ke arah NOL (0)
  8. Probe masih dalam keadaan menempel, putar KNOB pengatur 0 Ohm sampai jarum tunjuk benar-benar di posisi 0
  9. Jika sudah, maka AVOmeter siap digunakan untuk mengukur Resistansi


Rumus membaca hasil pengukuran Ohm (hambatan) AVOmeter

Rumus untuk mengukur hasil pengukuran OHM (hambatan) adalah sebagai berikut:



Contoh pengukuran OHM / resistansi dengan AVOmeter

Langkah pengukuran OHM/resistansi menggunakan AVOmeter.

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Posisikan Saklar selector pada OHM
  3. Lakukan kalibrasi
  4. Contoh: diberikan reistor 4 warna : coklat, hitam, merah dan emas
  5. Lakukan perhitungan nilai resistor tersebut berdasar teori (pelajari cara membaca resistor 4 dan 5 warna), berdasar hasil perhitungan R = 1000 Ohm
  6. Sesuaikan hasil perhitungan dengan pilihan saklar selector. Selector diposisi X10
  7. Analisanya jarum harus menunjuk diangka 100. Kenapa? Karena 100 X10 = 1000 ohm (1KOhm).
  8. Sekarang berdasarkan pengukuran : Tempel probe sesuai contoh pada kaki kaki resistor
  9. Jika sudah, lihat hasil pengukuran dari jarum AVOmeter yang ditunjuk. Jarum menunjuk di angka 80, jadi berdasar hasil pengukuran = 80 X10 = 800 ohm
  10. Kalau bedanya terlalu jauh antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran, anda bisa ambil kesimpulan, bahwa resistor tersebut rusak


Contoh pengukuran mengecek Kabel Bagus atau Tidak dengan AVOmeter posisi Ohm

Langkah pengukuran mengecek Kabel Bagus atau Tidak

  1. Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
  2. Posisikan Saklar selector pada OHM
  3. Lakukan kalibrasi
  4. Kabel yang bagus, ujung dengan ujung harus tersambung maka Resistansi (hambatan) kabel sangat kecil mendekati 0, jika kabel putus, maka resistansi (hambatannya) bernilai sangat besar alias tidak tersambung
  5. Pilih saklar selector diposisi X1
  6. Analisa kasar jarum harus menunjuk diangka 0. Kenapa? Berarti kabel bagus. Jika jarum tidak bergerak, kesimpulan kabel putus
  7. Tempel probe diujung kabel A dan B
  8. Jika sudah, lihat hasil pengukuran dari jarum AVOmeter yang ditunjuk. Jarum menunjuk di angka 0, jadi berdasar hasil pengukuran = 0 X1 = 0, maka kabel tersebut dinyatakan bagus


No comments:

Post a Comment