Tuesday, August 11, 2020

Hukum Ohm | Dasar listrik dan elektronika

<;Pengertian Hukum OhmHukum Ohm - Ternyata Hukum ohm banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari loh. Misalnya untuk perhitungan sederhana dalam menentukan besarnya nilai resistor (hambatan) jika sebuah lampu motor sudah diketahui informasi tegangan dan arusnya.

Untuk orang-orang awam, informasi ini jelas tidak berguna karena yang mereka tau, lampu menyala dengan terang. Titik

Berbeda dengan kalian, sebagai pelajar, informasi ini adalah pengetahuan yang harus dimiliki walau pada akhirnya nanti jarang digunakan. Setidaknya anda dapat menjawab pertanyaan adik-adik kalian kelak.

Sebagai pembuka, baiknya kalian lihat topik pembahasan hukum Ohm ini sebagai berikut:

Hukum Ohm


Bunyi Ohm law (hukum ohm)

Bunyi Hukum Ohm adalah pernyataan bahwa,


<;Pengertian Hukum Ohm dan rumusnya
Gambar 1. Ilustrasi hukum Ohm

Ohm law ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827

Komputer dan semua peralatan elektronika, adalah sebuah rangkaian listrik yang bekerja menggunakan tegangan dan arus listrik sebagai sumber dayanya agar dapat menyala.

Rangkaian listrik yang bekerja menggunakan tegangan dan arus listrik di analogikan sebagai sebuah debit air, dimana aliran air tersebut dapat diatur besar kecilnya berdasarkan bukaan keran (dalam hal ini kita sebut redaman atau resistansi).

Besarnya arus air akan berbanding lurus dengan debit air berbanding terbalik dengan redamannya. Jika bukaan keran tetap (redaman tetap), agar air yang mengalir deras, kita cukup tambah debit air sebesar-besarnya. Ya 'kan?

Nah, kalau dalam rangkaian listrik, untuk mendapat arus yang besar, kita cukup naikan (tambah) saja tegangan listrik yang lebih besar lagi selama penghantar (kabel misalnya) nilai tetap. Sederhana bukan?

Rumus hukum Ohm

Nah, dari bunyi Ohm law diatas, secara matematis ditulis dalam sebuah persamaan,




Di mana:
  • I = arus listrik yang mengalir pada penghantar dalam satuan Ampere (A).
  • V = Beda potensial (tegangan) yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt (V).
  • R = nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm (Ω).

Rangkaian listrik

Rangkaian listrik adalah skema lintasan listrik yang melalui berbagai komponen listrik (dalam bentuk simbol komponen) dari sumber daya (baterai) dan kembali lagi.

Rangkaian listrik seperti pengertian diatas disebut Closed loop (rangkaian tertutup).

<;Pengertian Hukum Ohm dan rumus-rumus ohm
Gambar 2. Aki, kabel dan lampu, rangkaian listrik tertutup

Ada dua jenis rangkaian listrik,
  1. seri
  2. dan paralel
Contoh rangkaian listrik seri adalah Senter; atau bisa juga lihat gambar 1, itu rangkaian listrik seri juga.

Lalu, contoh rangkaian listrik paralel seperti apa?

Rangkaian paralel biasanya linstasan aliran listriknya bercabang.

Untuk contoh, coba kalian cari di google ya, ( ngeles! 😂 )

Relasi Rangkaian listrik dengan hukum Ohm

Pada rangkaian listrik, tegangan, resistansi, dan arus yang lewat pada sebuah penghantar dapat dihitung dengan rumus Ohm.

Memahami materi ini sangat membantu dalam praktik hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari.

Gak percaya?

Salah satu contohnya adalah saat mengganti bohlam lampu motor kalian.

Terus?

Ya, coba dianalisa dong, kalo masih bingung, tinggalkan komentar.

Relasi Daya listrik dengan hukum Ohm

Pada rangkaian listrik, selain tegangan, resistansi, dan arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus Ohm, Daya listrik juga dapat dihitung.

Rumus hukum ohm merupakan perhitungan teori analisa sebuah rangkaian, sedangkan rumus daya listrik digunakan untuk menganalisa laju energi yang dipakai komponen dalam satu waktu.

Analoginya gimana pak?

Ginih..

Rangkaian listrik selalu membutuhkan sumber daya listrik, dalam hal ini saya contohkan baterai. Sumber listrik ini akan mengeluarkan energi yang dibutuhkan agar rangkaian listrik bekerja dengan benar.

Terus?

Otomatis baterai ini tidak akan selamanya mampu memberi suplai tegangan. Dengan rumus daya listrik, maka kita dapat menganalisa kebutuhan energi agar rangkaian listrik bekerja dengan sesuai.

Lalu?

Menggunakan sentuhan matematika, rumus Daya listrik dan rumus Ohm dapat digunakan untuk menganalisa sebuah rangkaian listrik secara akurat.

Contoh soal hukum ohm

Untuk memahami dasar teori ohm, coba kalian pahami contoh soal hukum ohm dibawah ini.

Contoh soal 1:
Sebuah aki motor memiliki tegangan 12 Volt. Kemudian dibebankan sebuah lampu bohlam melalui sebuah kawat tembaga dengan redaman sebesar 2,2 Ohm(Ω). Berapakah arus yang mengalir ?

Jawab 1:
Diketahui:
E = 12 Volt
R = 2,2 Ω

Ditanya:
I = ?

Solusi:
<;Pengertian Hukum Ohm
Gambar 2. Hukum ohm mencari Arus


Contoh soal 2:
Tentukan besarnya redaman dari sebuah kabel dimana ada lampu yang memiliki arus 500miliAmpere (mA) jika tegangan yang terukur 120 Volt

Jawab 2:
Menyelesaikan masalah tersebut dengan rumus R = E / I

Diketahui:
E = 120 Volt
I = 500mA = 500 x 10-3 Ampere

Ditanya:
R = ?

Solusi:
<;Pengertian Hukum Ohm
Gambar 3. Hukum ohm mencari Resistansi

Contoh soal 3:
Hitung besarnya arus yang mengalir melalui sebuah kawat yang memiliki redaman 2000 Ω ( 2 KΩ) dimana tegangan yang diberikan sebesar 16 Volt

Jawab 3:
Menyelesaikan masalah tersebut dengan rumus I = E / R

Diketahui:
E = 16 Volt
R = 2000 Ω = 2 x 103

Ditanya:
I = ?

Solusi:
<;Pengertian Hukum Ohm
Gambar 4. Ohm law mencari Arus

No comments:

Post a Comment